REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor menyatakan musim hujan atau banjir tidak mempengaruhi harga di pasar tradisional Bogor.
Menurut Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Bogor Mangahit Sinaga harga barang pokok di pasaran masih stabil.
"Yang banjir itu bukan di Bogor harga juga tidak pengaruh, pemasok barang pokok di pasar tradisional Bogor bukan dari daerah banjir juga," kata Mangahit kepada Republika, Senin (29/2).
Mangahit menilai harga bahan pokok beras memang sempat naik semenjak musim hujan namun ia memastikan sudah mulai stabil lagi. Kebanyakan daerah pemasok sayuran ke Bogor didapatkan dari Cisarua, Sukabumi, Leuwiliang, Cipanas, Curug, Cigombog, Ciamis, dan paling jauh dari Lampung.
Sementara itu, dia mengungkapkan harga beras pernah tinggi hingga Rp 10.500/kg pada Januari hingga memasuki Februari 2016.
"Kami melakukan operasi tertutup selama tiga minggu sejak lima sampai 19 Februari 2016, sekarang harga beras sudah stabil lagi," ungkap dia.
Ia menuturkan, harga beras sudah kembali stabil dan turun sebanyak Rp 1.200/ kg. Kini menurut Mangahit harga beras sudah kembali normal kembali pada Rp 9.300/ kg tergantung juga jenis beras yang dijual.
Begitupun juga yang diungkapkan pedagang beras di Pasar Bogor, Muhammad Safi (40). Dia menyatakan harga beras memang sebelumnya naik hingga Rp 11.000/ kg.
"Sebelumnya memang naik, tapi sekarang sudah turun sembilan ribu rupiah sampai Rp 9.300/ kg. Ada juga yang Rp 9.500/ kg," ungkap Muhammad.
Muhammad menilai harga beras memang naik selama masuk musim hujan tapi menurutnya bukan karena musim tersebut atau banjir. Ia menyatakan harga beras naik karena masalah stok pasokan saja dari bulog.