REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang juga tokoh senior partai Golkar menilai jabatan ketua steering commitee tak terlalu penting. Yang terpenting, dalam agenda utama munas Golkar yakni memilih ketua umum Golkar.

"Sebenarnya, munaslub ini saya cuma satu agendanya hanya satu, yaitu memilih ketua umum. Jadi SC itu sebenarnya biasanya membahas atau bikin konsep keputusan atau keputusan politik, ini kan nggak ada kan. Jadi sebenarnya SC itu juga nggak terlalu penting," jelas JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (29/2).

JK pun memberikan dukungannya terhadap kader senior Hajriyanto Y Tohari untuk menjadi Ketua SC Munaslub Golkar. Hajriyanto dinilai merupakan sosok yang lebih netral, pintar, dan mampu. Namun, ia menyerahkan keputusan jabatan ketua SC pada pengurus DPP Golkar.

"Di Golkar banyak teman-teman yang mampu dan mungkin Hajriyanto itu dianggap lebih netral, bagus, orangnya pintar," kata dia.

Ia pun berharap calon ketua SC dapat memahami organisasi Golkar dan sistem yang berlaku di dalamnya. 

Sebelumnya, politikus Partai Golkar, Zainuddin Amali mengatakan, susunan kepanitiaan yang diusulkan rapat pengurus harian dinilai tak akan berubah setelah pengambilan keputusan di rapat pleno. Nama Theo Sambuaga, Nurdin Halid, Agun Gunandjar, Zainuddin Amali, dan Erwin Aksa akan disahkan di pleno DPP Partai Golkar.

Menurut Amali, tidak ada penolakan di rapat pengurus harian DPP Partai Golkar beberapa waktu lalu. Amali lebih menyebut penolakan terhadap Nurdin Halid sebagai Ketua Steering Committe (SC) sebagai sebuah masukan agar pelaksanaan munas lebih demokratis, konsolidatif dan berkeadilan.

Pleno DPP Partai Golkar sendiri direncanakan akan digelar Rabu (2/3) esok. Dalam rapat pleno itu, kata Amali, akan membahas hal-hal yang telah disepakati dalam rapat pengurus harian. Tidak akan berbeda dari apa yang sudah dibahas dalam rapat pengurus harian. Termasuk pengesahan susunan kepanitiaan yang diusulkan rapat pengurus harian.

Ikuti Whatsapp Channel Republika