REPUBLIKA.CO.ID, -- YOGYAKARTA - KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) DIY akan mengangkat hasil riset yang dilakukan Perguruan Tinggi dalam hal ini UGM menjadi peluang usaha. Untuk itu dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Triple Helix antara KADIN DIY dengan Pemda DIY dan UGM) di Hotel Plaza Yogyakarta, hari ini (red. Selasa, 1/3).
Menurut Wakil Ketua KADIN DIY Bidang Organisasi HR. Gonang, dari kerjasama Triple Helix ini cara bagaimana hasil riset menjadi peluang usaha. Sehingga hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen antara lain di bidang pertanian, farmasi bisa ada tindaklanjutnya. Dalam hal ini Pemerintah yang akan membuat kebijakan atau aturan. Sedangkan KADIN bisa membantu dalam hal produksi, distribusi maupun pemasaran.
Sebetulnya, kata Gonang, kerjasama Triple Helix ini sudah pernah dilakukan waktu Sri Sultan Hamengku Buwono X ketika menjadi Ketua KADIN DIY yang waktu itu masih menjadi Pangeran Mangkubumi sekitar tahun 1994. Namun sejak itu tidak pernah dilanjutkan. Karena itu Sekarang KADIN DIY akan melanjutkan kerjasama Triple Helix lagi dengan UGM dan Pemda DIY.
Dia mengakui selama ini belum ada program yang sinergi antara Pemda DIY dengan himpunan yang berada di bawah KADIN seperti APINDO, PHRI, dan lain-lain. Apabila ada kerjasama bisnis selalu sendiri-sendiri.
Karena itu KADIN DIY akan melakukan revitalisasi diantaranya kerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah. ‘’Nantinya setiap anggota KADIN DIY akan mempunyai kartu debet BPD yang menggunakan logo KADIN DIY,’’jelas dia.