REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Satu tenaga kerja Indonesia (TKI) bernama Didik Setiawan asal Ponorogo, Jawa Timur meninggal dunia akibat ledakan tangki penyimpan bahan pemadam kebakaran di perusahaan Hanguksobang di Desa Sunseo, Distrik Gun-ui, Provinsi Gyeongbuk, Korsel pada Senin (29/2). "
Pada saat yang sama terdapat 9 orang Indonesia sedang bekerja di situ. Akibatnya, satu TKI bernama Didik Setiawan dari Ponorogo meninggal. Sedang dua lainnya, yakni Dwi Mulyono dari Malang terluka di bagian tangan dan Hari Subagyo asal Ponorogo, luka akibat obat pemadam kebakaran," kata Koordinator Fungsi Konsuler KBRI Seoul Aji Surya melalui pesan pendek di Jakarta, Selasa (1/3).
Menurut Aji, ledakan tersebut terjadi pada sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Dia menjelaskan menurut investigasi sementara otoritas pemadam kebakaran Korsel, penyebab terjadinya ledakan karena bahan 'tholuen' yang ada dalam tangki terkena percikan api saat sedang dilakukan pengelasan untuk mengatasi retak di tangki tersebut.
Aji mengatakan pihak keamanan Korsel masih menyelidiki musibah tersebut. "Hak-hak almarhum akan dipenuhi. Adapun korban luka juga akan diurus hingga pulih," jelas Aji.
Kedutaan Besar RI di Seoul telah mencari data yang diperlukan serta memberikan bantuan kepada para korban dengan berkoordinasi kepada wakil pimpinan perusahaan. "Kita sangat terpukul dan menyatakan belasungkawa kepada para korban atas kejadian ini. KBRI akan melakukan upaya maksimal untuk memberikan perlindungan dan mengawal hak-hak warga kita," ujar Wakil Dubes RI, Cecep Herawan.
Cecep menjelaskan perusahaan Hanguksobang telah mengontak keluarga korban tewas untuk pengurusan jenazah serta pemulangannya ke Tanah Air. Selain itu, pihak Fungsi Konsuler KBRI akan berkoordinasi dengan perusahan dan teman korban guna memastikan sejumlah hak mereka untuk diberikan secara cepat dan tepat.