Selasa 01 Mar 2016 17:00 WIB

PDIP: Risma Tolak Maju Pilkada DKI

Red: Esthi Maharani
Wali Kota Surabaya terpilih Tri Rismaharini ketika meninggalkan kediaman di kawasan Taman Pondok Indah, Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/2)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Wali Kota Surabaya terpilih Tri Rismaharini ketika meninggalkan kediaman di kawasan Taman Pondok Indah, Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/2)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyatakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menolak untuk maju sebagai calon Gubernur di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta pada 2017.

"Dari hasil dialog dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Bu Risma menjawab punya tanggung jawab untuk memenuhi seluruh komitmen kerakyatan yang dijanjikan pada periode kepemimpinannya," ujarnya, Selasa (1/3). 

Kendati demikian, ia menilai politik di Jakarta masih akan berkembang dinamis. Yang jelas, kepemimpinan yang disiapkan partainya adalah pemimpin yang mampu menjawab kepentingan masyarakat DKI agar mereka terbebas dari berbagai persoalan macet, banjir, masalah tata ruang kota.

Secara umum, DPP PDIP saat ini masih menjaring sejumlah nama-nama yang disiapkan untuk maju sebagai calon Gubernur DKI melalui mekanisme internal. Pada 29 Februari 2016, kata dia, penjaringan di DPC dan DPD sudah dijalankan sehingga tinggal dijalankan di tingkat DPP PDIP oleh tim Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu).

"Kami juga masih melakukan pemetaan politik dan mendengarkan aspirasi masyarakat untuk merumuskan yang terbaik, siapa yang layak memimpin DKI," kata politisi kelahiran Yogyakarta tersebut.

Di tingkat pusat saat ini sudah ada sembilan nama yang masuk dalam penjaringan, termasuk lima di antaranya berasal dari kalangan internal, salah satunya Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

"Pak Ahok juga termasuk salah satu nama yang dijaring. Tapi kepastian nanti, tunggu sikap resmi dari PDIP," katanya.

Sementara itu, beberapa waktu lalu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah menegaskan tidak kepikiran maju sebagai calon Gubernur DKI karena konsentrasi dan fokus membangun Kota Pahlawan menjadi lebih baik.

"Saya juga harus menghargai warga Surabaya yang telah mempercayai saya memimpin kembali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement