REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Sandiaga Uno, menilai program revitalisasi pasar tradisional selama ini sering menyentuh pengembangan infrastruktur, ketimbang manusianya sendiri.
''Yang disentuh itu hanya fisik, tapi manusianya tidak disentuh dengan pelatihan-pelatihan atau clustering. Sehingga hanya 50 persen yang bisa balik (menempati pasar tersebut), 50 persen tidak lagi menjadi pedagang pasar, dan akhirnya tergerus pasar-pasar modern,'' kata Sandiaga saat bersilaturahim ke Republika, Selasa (2/3).
Untuk itu, APPSI, ujar Sandiaga, tengah menyusun program-program yang bisa memberikan terobosan terkait revitalisasi pasar-pasar tradisional. Sandiaga pun menyebut, setidaknya ada 12 ribu pasar tradisional yang ada di seluruh Indonesia. ''Kami berupaya mengadvokasi supaya bagaimana salah satu bentuk ekonomi kerakyatan ini jangan dihancurkan,'' katanya.