REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Wakil Ketua MPR Mahyudin akan mundur dari jabatannya saat ini jika terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2016-2021 dalam Munas April nanti. Hal ini disampaikannya saat melakukan pertemuan bersama pengurus Golkar Kabupaten/Kota se-Sumut di Medan, Selasa (1/3) malam.
Menurut Mahyudin, konflik yang terjadi di internal Golkar beberapa waktu terakhir membuat Ketua Umum yang baru memiliki tugas yang berat.
"Kita butuh kerja keras untuk menggalang pemilih lagi dan mengejar ketertinggalan. Bila waktu saya tak cukup untuk di dua posisi nanti, maka saya akan fokus ke Ketua Umum dan melepaskan jabatan Wakil Ketua MPR RI," kata Mahyudin dalam pidatonya di Grand Swiss Bellhotel, Medan.
Sebelum Medan, Mahyudin juga telah berkunjung ke beberapa wilayah terkait pencalonan dirinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Daerah yang sudah ia datangi, yakni Kalimantan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, NTT, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Ia mengaku telah mendapatkan restu dari para seniornya, seperti Abu Rizal Bakrie, Agung Laksono dan Akbar Tanjung untuk maju memperebutkan kursi yang pernah mereka duduki. Mahyudin pun percaya diri maju sebagai caketum mengingat dirinya yang masih muda dan berpengalaman.
"Bila terpilih nantinya, saya akan merangkul semua kelompok. Bila tak terpilih pun, saya juga akan mendukung yang terpilih," ujarnya.
Usai dari Medan, rencananya, Mahyudin akan menyampaikan ide dan gagasan yang sama terkait pencalonan dirinya. Kawasan yang akan didatanginya dalam waktu dekat, yakni Batam dan Padang.