REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Endang Trumudzi mengatakan, radikalisme dalam pandangan Barat adalah terorisme. Namun, kata dia, radikalisme sejatinya lebih berbabahaya daripada terorisme itu sendiri.
"Radikalisme lebih bahaya dari terorisme itu sendiri. Sehingga menangani isme harus lebih gencar dari penanganan gerakan teror itu sendiri," kata dia saat mengikuti diskusi tentang radikalisme dan terorisme di Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta Pusat, Senin (29/2).
Perwakilan dari Muslimat NU Sri Mulyati menduga ada rekayasa global untuk menghancurkan Islam Indonesia. Di mana sudah diprediksi para ahli akan menjadi pusat perkembangan Islam. Rekayasa tersebut dibuat agar Islam Indonesia tidak bisa bangkit.
"Solusinya, pemerintah harus lebih banyak melakukan kerja sama dengan ormas-ormas Islam yang bersinggungan langsung dengan umat yang besar," jelasnya.