REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Dua tersangka teroris KW dan S yang ditangkap di Malang, Jawa Timur, Selasa (1/3) kemarin diduga tengah merencanakan aksi pengeboman. Kapolres Malang AKBP Yudo Nugroho yang ditemui pada Selasa (2/3) mengungkapkan adanya kemungkinan tersebut.
"Ada indikasi mereka melaksanakan aksi," kata Yudo usai pemberangkatan tersangka teroris ke Mako Brimob Kelapa Dua Depok. Mantan Kapolres Sampang ini enggan menjelaskan lebih banyak perihal penyelidikan terhadap KW dan S.
Menurut dia, keterangan resmi akan dijelaskan oleh Mabes Polri. Yudo Nugroho mengatakan keduanya masih satu jaringan dengan terduga teroris yang dibekuk di Kroya, Senin (29/2) dini hari. "KW dan S sudah berstatus tersangka dan pemeriksaan akan dilakukan oleh penyidik Densus 88," jelas Yudo kepada wartawan, Selasa (2/3).
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap dua orang yang diduga teroris di Desa Patokpicis Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Keduanya diringkus pada Senin (29/2) pagi sekitar pukul 06.00. Mereka tertangkap saat sedang bermalam di makam bersejarah Mbah Setyo Setuhu, yang berada di tengah hutan milik Perhutani. Kedua tersangka teroris ini juga masih berkaitan dengan enam terduga teroris yang ditangkap di Ngijo Karangploso Malang pada Jumat (19/2) malam.
Meski ditangkap di Malang, KW dan S bukan warga Kabupaten Malang. Berdasarkan data yang diperoleh Republika dari Polres Wajak, KW tercatat sebagai warga Madiun sedangkan S adalah warga Makassar. Mengenai motif dan lama tinggal mereka di TKP, lanjut Yudo, masih dalam tahap penyelidikan densus 88.