REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR – Memasuki Maret 2016, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, masih merawat 114 pasien demam berdarah dangue (DBD) rawat inap. Selain rawat inap, RSUD Cileungsi juga masih menampung pasien baru di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
(Baca: Masih Ada 114 Pasien DBD di RSUD Cileungsi).
Kepala Seksi Pelayanan dan Pengembangan Medik RSUD Cileungsi Desriza Ratman mengungkapkan masih terus mengupayakan perawatan pasien DBD bahkan hingga di lorong rumah sakit. “Kami mengupayakan tanpa penolakan pasien, sehingga ada yang dirawat di lorong rumah sakit tapi itu bukan pasien rawat inap,” kata Desriza kepada Republika.co.id, Rabu (2/3).
Desriza menjelaskan sejak akhir 2015 hingga Januari 2016 hampir setiap hari ada pasien yang dirawat di IGD dan ditangani di lorong rumah sakit. Sementara pada Februari 2016 hanya kondisi insidentil saja jika ada pasien IGD yang dirawat di lorong rumah sakit.
“Sampai saat ini yang dirawat di lorong hanya insidentil. Di lorong bisa muat sampai enam tempat tidur,” tutur Dezriza. Tak hanya lorong rumah sakit saja, pasien DBD di IGD juga diutamakan dulu ke ruangan tindakan jika IGD penuh.
Pada dasarnya, kata dia, RSUD Cileungsi berupaya tidak menolak pasien DBD sehingga ketiga IGD penuh maka dirawat di selasar. Desriza melanjutkan, pasien IGD biasanya antre untuk mendapatkan ruang inap maka akan diberikan tempat tidur periksa sebanyak 17 hingga 25 kasur untuk yang dirawat di lorong rumah sakit.
Diketahui, pasien DBD terdata di RSUD Cileungsi hingga minggu ketiga Februari 2016 sebanyak 114 orang. Belum semua terekap selesai karena ada beberapa data pasien yang belum masuk di data rekam medis.