REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Rolling Stones akan menyelenggarakan konser terbuka di Havana, Kuba. Konser gratis itu akan digelar pada 25 Maret,
Acara itu menjadi penting karena diselenggarakan di negara komunis yang pernah mencekal grup musik tersebut karena 'penyimpangan ideologi'. Apalagi Kuba masuk dalam daftar perjalanan Concert for Amity (sepertinya menjadi konser rock terbesar di Kuba), yang awalnya dilakukan keliling Amerika Latin dan akan berakhir pada 17 Maret di Kota Meksiko.
Pertunjukkan akan dilaksanakan selama tiga hari setelah Presiden Amerika Serikat Barack Obama merampungkan kunjungan ke Kuba, pertama kali dilakukan oleh presiden Amerika sejak 1928. Obama dan Presiden Kuba Raul Castro pada Desember 2014 mengumumkan mereka akan mencari cara untuk memperbaiki hubungan setelah lebih dari setengah abad bermusuhan pada Perang Dingin.
Konser itu akan difilmkan, mengambil tempat di sekeliling lapangan Ciudad Deportiva Havana, sebuah kompleks olahraga seluas 26 hektare. Hal itu menjadi konser terbuka pertama di Kuba yang dilakukan oleh kelompok musik Inggris.
"Kami telah melakukan pertunjukan di berbagi tempat khusus selama karier panjang kami, tetapi pertunjukan di Havana akan menjadi acara penting bagi kami dan kami harap bagi semua teman di Kuba merasakan hal itu," kata grup itu dalam sebuah pernyataan yang disertai oleh gambar keempat anggotanya -Mick Jagger, Keith Richards, Charlie Watts dan Ronnie Wood.
Setelah revolusi 1959 yang membawa saudara Raul, Fidel Castro memimpin negara Karibia, negara tersebut pada 1962 mengecam grup musik itu yang dibentuk di London seperti Beatles dan Elvis Presley. Fidel Castro menghapus sensor musik dan menghadiri pembukaan patung salah satu anggota Beatles, John Lennon di taman Havana dalam memperingati 20 tahun kematiannya pada 8 Desember 2000.
"Saya sangat menyesal tidak mengenalnya sejak lama," kata Castro saat upacara.