Rabu 02 Mar 2016 12:12 WIB

Penyiapan Lahan Tol Palembang-Indralaya Gunakan Teknologi Cina

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nur Aini
Proyek pembangunan jalan tol  (ilustrasi).
Foto: Antara
Proyek pembangunan jalan tol (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Ruas Jalan Tol Palembang-Simpang Indralaya Sumatera Selatan sepanjang 22 Kilometer (Km) hingga kini masih menginjak tahap penyiapan lahan atau perbaikan tanah. Sebab didominasi lahan rawa, penyiapan lahan menggunakan teknologi baru dari Cina bernama Vacum Consolidation Method (VCM). Teknologi tersebut baru pertama kali diterapkan di tol Indonesia.

Ruas Tol Palembang-Indralaya saat ini tengah dikebut pengerjaannya. Ruas tersebut merupakan salah satu lintas penghubung dengan jalan utama tol Trans Sumatera. Tol ditargetkan rampung sebelum pelaksanaan ASIAN Games 2018.

"Setelah kita lakukan uji tanah, ternyata terdeteksi hampir semua lahannya harus diperbaiki," kata Penanggung Jawab Masalah Perbaikan Tanah Hutama Karya Infrastruktur di Proyek Tol Palembang Indralaya Resnu Aditya di Palembang, Rabu (2/3).

Pada awalnya, kata dia, lahan yang butuh perbaikan menggunakan teknologi VCM hanya 0-16 Km saja. Tapi setelah dilakukan uji lanjutan, lahan di Km 17-22 juga harus diperbaiki di titik-titik tertentu.

Penggunaan teknologi VCM akan mempercepat konsolidasi tanah hanya empat bulan saja. Hal itu juga berguna meningkatkan daya dukung tanah asli yang lunak dengan melakukan pemompaan vakum pada tanah yang dimaksud untuk mengurangi kadar air dan udara pada butiran tanah.  Dengan begitu, terjadi percepatan penurunan jangka panjang dan perbedaan penurunan atau differential settlement. Jika menggunakan metode konvensional, kata dia, pengerjaan perbaikan tanah bisa makan waktu setahun. Itu pun dengan jaminan ketetapan lahan yang rendah.

Resnu menerangkan, teknologi VCM terdiri dari sistem drainase vertikal melalui Pervorated Vertical Drain atau PVD dan sistem drainase horisontal melalui media pasir dan Pervorated Horizontal Pipe (PHD). Keseluruhan sistem kemudian ditutup dengan geomembrane supaya kedap terhadap air dan udara luar. "Geomembrane tersebut kemudian dikunci ke dalam lapisan kedap di sekeliling area yang akan divakum," ujarnya.

Berdasarkan data dari Pusat Data dan Informasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), saat ini progres pembangunan jalan tol ruas tersebut sudah mencapai 11,26 persen. Kondisi tersebut melebih target sebesar 1,2 persen yang ditetapkan per 18 Februari 2016.

 

Pembangunan jalan tol ruas Palembang–Indralaya memiliki panjang total 22 km dengan biaya investasi Rp 3,301 triliun. Pembangunannya dibagi menjadi tiga seksi yaitu, yang pertama, Palembang-Pamulutan sepanjang 7 Km. Saat ini pembebasan lahannya sudah mencapai 100 persen sejak dikerjakan pada Agustus 2015. Ruas tersebut ditargetkan selesai pada Desember 2016.

 

Seksi kedua yakni Pemulutan-KTM Rambutan sepanjang 5,70 Km dengan kondisi lahan yang telah bebas adalah 42,93 persen. Konstruksinya dilaksanakan pada Januari 2016 sampai Maret 2017.

Seksi ketiga adalah KTM Rabutan-Indralaya sepanjang 9,3 Km. Kondisi pembebasan lahan sudah 40,86 persen dan konstruksinya dilaksanakan pada Januari 2016 hingga Juni 2017.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement