Rabu 02 Mar 2016 12:28 WIB

Ahok Mengaku Bisa Atasi Banjir, Tapi Ini Syaratnya

Rep: c33/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan mengatasi banjir di Ibu Kota tidaklah sulit asalkan pembagian air hujan dapat merata.  Basuki atau biasa disapa Ahok sempat dicap sebagai orang yang naif karena menganggap bisa mengatasi banjir. Namun ia menegaskan pengentasan banjir di Ibu Kota memang dimungkinkan.

Syaratnya hanya satu, menurutnya air hujan yang turun langsung di Jakarta maupun air kiriman dari kota penyangga harus bisa disalurkan secara merata.

"Tahu enggak mantan kepala dinas, gubernur naif bilang bisa ngatasin banjir dengan gampang. Saya bilang tidak naif, banjir Jakarta tidak susah asal semua saluran dibagi rata," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Rabu (2/3).

Namun ia mengakui banjir di Ibu Kota tetap bisa terjadi asalkan dua kondisi terjadi. Pertama, air rob dari laut pasang mencapai tinggi setidaknya hampir tiga meter. Kedua, air yang tidak tersalurkan secara merata selama tujuh jam. Sebagai solusi atas masalah air rob, ia menawarkan pembangunan tanggul.

"Sekarang yang susah kalau rob 2,8 meter susah. Air enggak mau turun kalau tujuh jam. Makanya tahun ini saya akan bikin tanggul 3,8 meter. Kalau ada tanggul, air enggak mau turun, harus pasang waduk pompa, kita kerjain waduknya," ujarya.

Sementara itu, Ahok juga mempunyai solusi mengenai banjir di wilayah Jakarta Selatan. Ia mengatakan segera membeli sejumlah lahan di wilayah Kemang. Tujuannya, supaya lahan tersebut dialihfungsikan sebagai daerah resapan air.

"Makanya di Kemang, beberapa tanah bersertifikat, mau kami beli. Kayak mini country, hanya belasan rumah tergenang terus, karena di dalam, ya sudah deh jual ke kami aja deh, biar kita bikin jadi embung.

Baca juga, Ratusan Warga Jakarta Mengungsi Akibat Banjir.

Mudah-mudahan dia mau jual. Terus satu lagi golf, gara-gara Kemang village dibuat bangunan, itu kan tampungan air. Golf, mau jual enggak tanahnya? atau kamu mau buka jangan ditutup. Jadi prinsip jakarta itu semua saluran enggak boleh ada tertutup," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement