Rabu 02 Mar 2016 14:23 WIB

Mensos Optimistis Indonesia Bebas Lokalisasi 2019

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Achmad Syalaby
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa mengunjungi kawasan Kalijodo, Jakarta, Rabu (17/2).   (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa mengunjungi kawasan Kalijodo, Jakarta, Rabu (17/2). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dia optimistis Indonesia bebas lokalisasi pada 2019. Dia menjelaskan, beberapa pemerintah daerah sudah berkomitmen untuk menutup lokalisasi di tempat masing-masing.

"Pemkot Mojokerto, Pemkab Tangerang sudah merespon baik upaya penutupan lokalisasi di berbagai tempat di Indonesia. Dari pencanangan penutupan lokalisasi masih sisa 99,  saya optimistis 2019 semua lokalisasi bisa ditutup," katanya di Jakarta, Rabu (2/3).

Lokalisasi perlu ditutup karena di sana terjadi perdagangan manusia. Khofifah menjelaskan, praktik tersebut merupakan tindak pidana. Di dalam lokalisasi, terang Khofifah, biasanya terjadi eksploitasi dan kekerasan seksual. Selain itu, lokalisasi biasanya dipenuhi  narkoba, miras, dan judi.

"Itu semua merupakan penyakit masyarakat. Kalau kita mau membangun hidup masyarakat  sejahtera, sehat lahir batin, maka lokalisasi harus ditutup," ujarnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya menggusur tempat lokalisasi prostitusi Kalijodo di Jakarta Barat. Alat berat meratakan bangunan-bangunan di kompleks prostitusi warisan Belanda itu sejak Senin lalu. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement