REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan sistem pelayanan pemakaman online sebagai upaya meningkatkan pelayanan publik jika ada keluarga warga kota yang meninggal.
Kepala Dinas Pertamanan Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Rabu (2/3), mengatakan layanan publik pemakaman online untuk mengakomodasi kebutuhan lahan pemakaman bagi masyarakat kota yang meninggal. Selama ini, masih ada warga yang kesulitan mendapatkan lokasi pemakaman.
"Selama ini lahan pemakaman tidak jarang dipemasalahkan warga kota karena sebagian besar warga kota merupakan warga pendatang yang tinggal di perumahan dan tidak memiliki fasilitas tempat pemakaman umum (TPU)," katanya.
Layanan pemakaman online sebagai komitmen Pemerintah Kota Mataram membuka TPU untuk mengantisipasi kebutuhan pemakaman bagi warga di kota ini. TPU di Kota Mataram dinilai menjadi salah satu kebutuhan mendesak. Mengingat tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduk yang cukup tinggi sementara lahan TPU semakin menyempit.
Saat ini, TPU yang menjadi fasilitas dari pemerintah untuk masyarakat pendatang hanya di TPU Karang Medain, tapi kondisinya saat ini sudah penuh. Karena itu, dengan adanya sistem layanan pemakaman online ini, diharapkan bisa mengurangi berbagai masalah yang akan timbul sekaligus mempermudah pihak keluarga mendapatkan lokasi pemakaman.
Ia mengatakan, program pemakaman online ini bekerja sama dengan salah satu operator seluler XL Axiata. Masyarakat yang memiliki keluarga meninggal belum memiliki lokasi pemakaman dapat menghubungi website yang akan ditentukan nantinya.
"Saat ini, kami sedang menyiapkan berbagai perangkatnya, dan ditargetkan akan tuntas dalam 100 hari pertama kepemimpinan wali kota dan wakil wali kota Mataram yang dilantik Rabu (17/2)," kata Kemal.
Untuk mempersiapkan pelaksanaan program pemakaman online tersebut, pemerintah kota telah menyiapkan dua lahan pemakaman. Dua lahan pemakaman itu adalah Pemakaman Bagirati yang berada di kawasan Monjok dengan luas sekitar satu hektre, dan Pemakaman Karang Medain dengan sisa lahan saat ini lebih dari 30 area.