Rabu 02 Mar 2016 15:19 WIB

Misteri Kabel yang Bikin Mampet Got Medan Merdeka

Rep: c33/ Red: Karta Raharja Ucu
Limbah Kabel. Gulungan limbah kabel ditampung di halaman Kantor Sudin Tata Air, Jakarta Pusat, Rabu (2/3).  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/Wihdan
Limbah Kabel. Gulungan limbah kabel ditampung di halaman Kantor Sudin Tata Air, Jakarta Pusat, Rabu (2/3). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilik limbah kabel yang ditemukan dalam got di Jalan Medan Merdeka Selatan masih belum diketahui. Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menyebut bahwa kabel itu membuat aliran air mampet yang mengakibatkan banjir di kawasan tersebut.

Seharusnya, kawasan Medan Merdeka yang masuk lingkaran ring 1 karena sudah dekat Istana Negara, diawasi kamera pengawas atau CCTV. Namun, saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Kehumasan (Kadiskominfo) DKI Jakarta Ii Karunia berkilah, jumlah CCTV di Jalan Medan Merdeka tidak mencukupi.

"Jadi gini, CCTV itu masih terbatas di kawasan sana, dan ini rencananya mau penambahan dari teman-teman provider," katanya kepada wartawan lewat sambungan telepon, Rabu (2/3).

Ia belum bisa memastikan apakah kabel sebanyak dua truk itu milik salah satu perusahaan provider. Ii mengaku masih terus mencari tahu asal kabel tersebut.

Ii juga belum bisa mengonfirmasi apakah kabel tersebut tergolong baru atau lama. "Nah, kabel itu sebenarnya kita juga belum tahu apa kabel itu bekas baru atau bekas lama. Itu yang saya belum paham. Saya juga mau mastiin lagi cari tahu sama temen-temen itu, provider-nya, siapa sih yang di situ. Jangan-jangan kabel lama," ujarnya.

Hingga kini, ia mengaku belum menerima laporan komplain jika kabel itu milik salah satu perusahaan. Dengan begitu, menurut dia, ada kemungkinan kabel itu bukanlah kabel baru.

"Soalnya kan seharusnya kalau kabel itu dipotong, ada yang komplain kan. Tapi, belum ada yang teriak-teriak nih. Makanya kita juga lagi liat, jangan-jangan itu kabel lama, dibongkar, kulitnya ditaro di situ, kita belum tau. Kita masih pelajari juga," katanya menjelaskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement