REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan, perbedaan pendapat di dalam kabinet adalah sesuatu yang wajar dan bagus. Menurut dia, untuk mencapai sebuah keputusan yang terbaik membutuhkan perdebatan, tapi dilakukan dengan harmonis dan kompak.
"Kami di parlemen cuma bisa berharap dengan harmoni dan kekompakan, semua masalah bisa diselesaikan dengan baik," katanya di gedung DPR, Rabu (2/3). (Jokowi akan Panggil Para Menteri yang Suka Ribut).
Ia mengimbau agar pemerintah tidak alergi dengan perbedaan pendapat. Menurut dia, untuk mencapai sesuatu yang baik, perbedaan pendapat itu diperbolehkan. Namun, ketika sudah menjadi keputusan bersama, semua pihak harus menghentikan perdebatan.
"Kalau ada perbedaan pendapat, itu harus terbuka. Tidak boleh yes-no. Harus berdebat. Tetapi, kalau sudah jadi kebijakan, sudah jadi keputusan kabinet, harus diikuti semuanya," katanya.
Ade mengatakan, jika dalam proses mengimplementasi kebijakan ada yang tidak setuju, pihak tersebut harus mau mengikuti kebijakan yang sudah diputuskan. Dengan begitu, ia menambahkan, perdebatan akan berjalan dengan tertib.
"Tapi, jika sudah diputuskan bersama, ya dia harus ikut. Jadi tertib. Tertib barisan. Saya yakin dengan keharmonisan, yang sesusah apa pun bisa diselesaikan dengan baik," ujarnya.
Juru Bicara Presiden Johan Budi mengatakan, Presiden Joko Widodo prihatin dengan perseteruan antaramenteri dalam kabinetnya. Perseteruan itu seolah menandakan antarmenteri saling 'menyerang' di ruang publik, baik melalui media sosial maupun secara terbuka, di hadapan publik.
Johan menegaskan, Presiden tidak senang dengan perseteruan para menteri. Apalagi, ada beberapa menteri yang sudah menyerang secara personal.