REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan Gubernur DKI Jakarta diprediksi akan ramai apabila calonnya hanya Basuki Tajahaja Purnama (Ahok) melawan Yusril Ihza Mahendra. Head to head ini justru akan mengntungkan warga DKI.
“Karena siapapun gubernur terpilih, maka tetaplah orang terbaik di bidangnya masing-masing,” kata pengamat politik dari Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang Teguh Yuwono kepada Republika.co.id, Rabu (2/3). (Ahok Sebut Yusril Lawan Terberat).
Yusril merupakan pengacara sukses. Tiap perkara yang ditanganinya hampir selalu berbuah manis. Teguh menyebut Yusril merupakan sosok cerdas dan mempunyai visi ke depan. Menurut dia, kritik yang diterima Yusril lantaran Ketua Umum Partai Bulan dan Bintang (PBB) tersebut belum berkesempatan membuktikannya.
“Tapi ketika jadi Menteri Hukum dan HAM, dia sukses. Di bidang hukum pun bersih. Mungkin yang ditakuti Ahok Cuma Yusril setelah Ridwan Kamil tidak maju,” kata Teguh.
Sementara untuk Ahok. Tegus menilai meski Ahok sering melontarkan kata-kata kasar dan ada yang tidak menyukainya, namun banyak pula yang menginginkannya tetap memimpin Jakarta.
“Kalau diibaratkan lagu, benci tapi rindu. Yang benci banyak tapi yang rindu dengan Ahok karena ketegasan, kelugasan, kebranian, dan kecepatannya juga banyak,” kata dia.
Bakal calon lain, Adhyaksa Dault, dinilainya belum mampu menandingi popularitas Ahok dan Yusril. Menurut dia, Adhyaksa tidak memiliki nilai jual tinggi, berbeda jauh dari Yusril.