REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah Satu Pendiri Forum Diskusi Supporter Indonesia (PDSI), Partoba Pangaribuan, mengklarifikasi terkait pernyataannya di salah satu program talkshow tentang pomik pencabutan pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di sebuah stasiun televisi swasta, Selasa (1/3) malam.
Dalam diskusi tersebut, Partoba sempat mengeluarkan pernyataan yang menyulut pro-kontra, yang menganalogikan PSSI sebagai orang yang sudah sekarat, tinggal menunggu mati saja, dan jika perlu perlu disuntik mati.
Pernyataan ini pun sontak langsung mendapat reaksi keras dari mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Adhyaksa Dault, yang memang diundang dalam acara talkshow tersebut. Partoba langsung diminta untuk menarik ucapannya dan meminta maaf atas pernyataan 'suntik mati PSSI' tersebut.
Dalam kesempatan itu, Partoba pun langsung meminta maaf dan mencabut perkataanya tersebut. Namun, di sisi lain, pernyataan Partoba itu juga menjadi pembicaraan di dunia maya, terutama di media sosial Twitter, dengan tanda paga (tagar) SuntikMatiPSSI. Bahkan, tagar SuntikMatiPSSI sempat menjadi trending topic di jejaring Twitter pada Selasa (2/3) malam.
Menanggapi hal ini, Partoba pun memberikan klarifikasi. Menurutnya, pernyataan itu muncul sebagai reaksi atas judul dari talkshow tersebut, yaitu 'PSSI, antara hidup dan mati'. Tidak hanya itu, yang lebih penting lagi, menurut Partoba, pernyataan itu sebenarnya muncul atas dasar kerinduan terhadap terpuruknya prestasi sepak bola Indonesia.
''Secara spontan, pernyataan itu timbul lebih kepada kerinduan kepada teman-teman supporter terhadap prestasi sepak bola Indonesia,'' ujar Partoba saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (2/3).
Tidak hanya itu, atas keberatan yang diajukan oleh sejumlah pihak, Partoba pun sudahnya menggungkapkan permintaan maaf, baik di program tersebut secara langsung, dan ucapan permintaan maaf melalui akun Twitter pribadi miliknya.
Baca juga: Ketum The Jakmania Sesalkan Insiden ILC
Baca juga: Ini Klarifikasi Resmi Partoba Terkait Rusuh di 'ILC' TVOne