REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bank BJB sejak lima tahun terakhir sudah menggelontorkan dana cukup besar sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial pada masyarakat. Menurutnya dana ini digelontorkan untuk empat fokus CSR yakni pendidikan, kesehatan, lingkungan dan bencana alam.
Selain itu, Bank BJB memberikan bantuan pada masjid. Walaupun belum pernah membangun masjid langsung, tapi Bank BJB telah memberikan bantuan pada masjid sesuai kebutuhannya.
"Kami belum pernah membangun masjid tapi memberikan dana sesuai apa yang mereka butuhkan," ujar Corporate Secretary BJB, Hakim Putratama, kepada wartawan, di acara peresmian Program CSR Jabar 2015 di Gedung Sate, Bandung, Rabu (2/2).
Selain membantu masjid, kata dia, dana CSR tersebut dialokasikan untuk pembangunan ruang kelas baru, pendanaan rumah ibadah dan kebutuhan evakuasi bencana alam. Ada aksi-aksi yang biasa dilakukan. Misalnya, kalau ada pemberitaan atap sekolah rubuh, Bjb pasti memberikan bantuan."Itu sudah pasti kita turun tangan. Termasuk bencana alam,” katanya.
Khusus bencana alam, kata dia, pihaknya lebih bersifat menunggu dan menganalisa kebutuhan korban-korban di lokasi bencana. BJB, tidak bersifat latah dengan tidak langsung terjun ke lapangan saat bencana terjadi. “Kita ingin bantuan dan dana CSR ini tepat sasaran. Jangan sampai salah sasaran dianggap orang jadi penyelewangan,” katanya.
CSR BJB, kata dia, selalu membantu bencana pada daerah-daerah yang dilanda banjir seperti di Kabupaten Bandung. Hakim memastikan pihaknya tidak berharap ada bencana, namun tim selalu mencari informasi apa yang dibutuhkan masyarakat. “Kami tidak sembarangan memberi bantuan,” katanya.
Di sektor pendidikan dan lingkungan hidup, kata dia, pihaknya sudah mulai menginisiasi program sekolah hijau. Dimana sampah di sekolah diproses menjadi gas yang digunakan untuk bahan bakar di kantin. Program ini sudah berjalan di 20 sekolah. “10 di Bandung, dan 10 tersebar di sejumlah sekolah di kabupaten/kota,” katanya.
Sudah berjalan baiknya program ini di Jabar dan Banten membuat korporasi tidak menutup kemungkinan menyalurkan di provinsi lain. Meski sejauh ini CSR di luar provinsi tersebut sudah dilakukan, menurutnya ada sejumlah program CSR unggulan BJB yang bisa diterapkan di luar. “Tidak menutup kemungkinan tim akan memperluas program,” katanya.
Sementara untuk program CSR lingkungan hidup, meski anggarannya masih kecil, BJB sudah mulai berkonsentrasi dalam upaya penyelamatan lingkungan. Tak melulu melakukan program penanaman pohon, BJB juga sudah melakukan penanaman pohong mangrove di pesisir pantai selatan Jabar dan Kepulauan Seribu. "Di Medan juga kami menggelar CSR untuk pasar, jadi diusahakan seluruh cabang melakukan program yang sama di setiap daerah," katanya.
Khusus 2015, kata dia, BJB juga sudah membangun 50 ruang kelas baru (RKB) guna mendukung program pengentasan angka putus sekolah di Jabar. Jika dihitung sejak lima tahun lalu, sudah hampir 500 an RKB dibangun oleh aksi CSR korporasi.
Dana CSR BJB pada 2014 lalu mencapai Rp20 miliar. Hakim memastikan pada 2015 dana CSR mengalami kenaikan.