REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Nasrul Abit meminta masyarakat Sumatera Barat agar tetap tenang dan tidak panik menyusul terjadinya gempa bumi berkekuatan 7,8 SR.
"Yang penting kita sudah berada di tempat yang aman, dan saya meminta agar kita semua tidak panik dan tetap tenang," kata Nasrul melalui pesan singkat kepada Republika, Rabu (2/3).
Lebih dari 100 warga mengungsi ke shelter escape building Kantor Gubernur Sumatra Barat. Ia meminta kepada masyarakat Sumatra Barat, khususnya Kota Padang agar mengikuti seluruh instruksi pihak-pihak terkait, seperti BPBD, kepolisian dan sebagainya.
Sebelumnya, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalop) Sumatra Barat mengungkapkan, titik gempa yang terjadi pada Rabu, 2 Maret 2016 pukul 19.49 WIB.
Gempa berlokasi di 5.16 LS - 94.05 BT (682 KM Barat Daya Kepulauan Mentawai-Sumatra Barat) dan berada di Garis Tengah Samudera Hindia.
Berdasarkan data Pusdalop Sumbar, jarak dari titik gempa ke Kepulauan Mentawai sepanjang 627,85 KM. Gempa berkekuatan 7,8 SR terjadi tidak di posisi Zona Megatrusth.
Pusdalops Sumbar menuturkan, sumber gempa dari sistem patahan Ninety East Ridges (NER) Samudera Hindia. Itu, berupa sistem sesar transform.