REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengingatkan tingginya risiko kenaikan bencana angin puting beliung selama musim hujan 2016. Risiko kejadian angin puting beliung tetap tinggi di seluruh wilayah Indonesia.
Kepala Bidang Informasi BNPB, Agus Wibowo, mengatakan sejak Januari hingga akhir Februari 2016 terdapat 81 kejadian angin puting beliung. "Data tersebut diambil dari seluruh wilayah Indonesia. Karena musim hujan masih berlangsung, kami mengingatkan adanya risiko kejadian angin puting beliung yang masih tinggi," kata Agus kepada awak.media di Jakarta, Rabu (2/3).
Meski intensitas bencana tidak terlalu besar, kata Agus, BNPB tetap mengingatkan agar masyarakat tetap waspada hingga musim hujan selesai. Menurutnya, angin puting beliung berpotensi terjadi jika di suatu daerah terdapat gumpalan awan cumulus atau awan hitam besar.
Dia memaparkan, ada kecenderungan peningkatan jumlah kejadian bencana angin puting beliung sejak 2002 lalu. Puncak bencana angin puting beliung terjadi pada 2014 dan 2015 dengan jumlah kejadian mencapai 630 bencana.
"Memang ada kecenderungan kenaikan kejadian bencana angin puting beliung setiap tahunnya. Perubahan cuaca secara global diduga menjadi salah satu penyebab kenaikan jumlah kejadian ini. Intinya, selama musim hujan, masyarakat diharap tetap waspada," ungkapnya.