Kamis 03 Mar 2016 00:33 WIB

Pencabutan Peringatan Tsunami Mentawai Berdasar Data

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nur Aini
Titik gempa Mentawai
Foto: EMSC
Titik gempa Mentawai

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) mengungkapkan rasa terimakasihnya atas kesabaran masyarakat dalam menunggu informasi terbaru ihwal status peringatan tsunami. Kepala BMKG Padang Panjang, Rahmat Triyono juga menegaskan, pencabutan peringatan dini tsunami dilakukan berdasarkan data.

 “Kami mengakhiri warning berdasarkan data bukan atas dasar kemungkinan gempa ini tidak menimbulkan tsunami,” kata Rahmat melalui siaran persnya, Rabu (2/3). Menurut Rahmat, hal ini sudah tercatat di tide gauge Cocos Island, Australia yang berjarak 842 km arah Tenggara dari sumber gempa dengan ketinggian tsunami 0.1 meter pada jam 21:15 WIB.

Pada dasarnya, Rahmat mengungkapkan, BMKG setempat sudah menerima data tide gauge di Cocos Island pada pukul 21:15 WIB. Namun hal ini membutuhkan waktu untuk diproses analisis terlebih dahulu. Upaya ini penting karena untuk memastikan ketinggian tsunaminya.

Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 8,3 pada Skala Richter menguncang wilayah Kepulauan Mentawai pada Rabu (2/3) , sekitar pukul 19.49 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami.

Kemudian Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Zulfiatno menyatakan, informasi pernyataan tsunami di Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) telah dinyatakan berakhir oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada pukul 22.38.48 WIB. Untuk itu, masyarakat pun diminta kembali ke rumah masing-masing. “Dengan tertib dan teratur,”  ujar Zulfiatno melalui keterangan persnya, Rabu (2/3).

Baca juga: Warga Panik karena Ancaman Tsunami Menyebar di Media Sosial

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement