REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Badan Meteorologi, Klimatogi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Barat sebelumnya telah mencabut peringatan potensi tsunami di 15 daerah. Peringatan ini diperuntukkan pula di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Menurut Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Budhi Erwanto, wilayah yang sebelumnya mendapatkan peringatan tsunami tersebut tidak mengalami kerusakan. “Sebanyak 15 daerah yang berdekatan dengan lokasi gempa dilaporkan nihil kerusakan,” kata Budhi melalui keterangan persnya, Rabu (2/3).
Sementara itu juga dilaporkan bahwa terdapat daerah lain yang ikut merasakan gempa. Menurut Budhi, Bengkulu, Jambi, Nias, Aceh dan Palembang memang merasakan gempa tapi tidak berdampak. Hingga kini belum ada laporan mengenai kerusakan maupun korban jiwa. Namun kepanikan warga di daerah itu memang sempat terjadi.
BPBD Sumbar juga sempat melakukan kontak dengan Satuan Keamanan Lautan (Satkamla) Angkatan Laut. Berdasarkan informasi dari Danposal Tua Pejat, Mentawai, sinyal telepon seluler memang mengalami gangguan sejak kemarin. Hal ini diperkirakan karena pengaruh di dasar bumi akan terjadinya gesekan kuat.
Sementara dari Poskamla Siberut melaporkan bahwa daerah tersebut masih aman dan terkendali. Menurut Budhi, informasi tersebut menyebutkan bahwa warga juga masih mengungsi di perbukitan.
Selain itu juga dilaporkan tentang kondisi Kalak BPBD Mentawai. Berdasarkan laporan, Kecamatan Siberut Utara, Siberut Barat, Siberut Selatan, dan Sipora Utara, kondisi juga aman terkendali.
Baca juga: Pencabutan Peringatan Tsunami Mentawai Berdasar Data