Kamis 03 Mar 2016 05:25 WIB

Ini Upaya Pemerintah untuk Keluar dari Himpitan Ekonomi Global

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Menko Perekonomian Darmin Nasution didampngi Kepala BKPM Franky Sibarani (kiri) memberikan konferensi pers rilis Paket Kebijakan Ekonomi Jilid X di Istana Negara, Jakarta, Kamis (11/2). (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Menko Perekonomian Darmin Nasution didampngi Kepala BKPM Franky Sibarani (kiri) memberikan konferensi pers rilis Paket Kebijakan Ekonomi Jilid X di Istana Negara, Jakarta, Kamis (11/2). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah negara maju seperti Amerika, Cina dan negara di benua Eropa tak terhindar dari pelemahan ekonomi. Perlambatan ekonomi juga tak terhindarkan oleh Indonesia. Pelemahan Cina yang menjadi negara penyerap komoditas terbesar Indonesia pun membuat arus perdagangan ke Cina cukup terhambat.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, dengan pelemahan global, pemerintah terus berupaya untuk keluar dari perlembatan ekonomi global dengan nemempuh berbagai jalan. Hal ini dilakukan agar Indonesia tidak ikut terbawa dengan perkembangan global sehingga perekonomian Indonesia juga tidak ikut melambat.

"Krisis telah masuk ke Uni Eropa, dan sekarang mulai masuk ke negara-negara emerging. Kita harus berupaya jangan ketularan," ujar Darmin saat membuka diskusi 'Harmonisasi Kebijakan Fiskal dan Moneter' di Menara BTN, Rabu (2/3).

Darmin menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebenarnya mulai membaik di kuartal III dan IV di 2015, yang sebelumnya melambat di dua kuartal semester awal. Pertumbuhan ini akhirnya berdamapk pada pertumbuhan ekonomi (PE) di angka 4,79 persen di 2015. PE ini pun ingin ditingkatkan agar di akhir 2016 bisa mencapai 5,4 persen.