REPUBLIKA.CO.ID, PAYAKUMBUH -- Gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter (SR) yang mengguncang Wilayah Sumatra Barat (Sumbar) Rabu (2/3) pukul 19.49 WIB tidak memengaruhi aktivitas pedagang kuliner malam di Kota Payakumbuh.
"Hanya berhenti sebentar. Kemudian dilanjutkan kembali setelah kondisi kembali aman," kata salah seorang pedagang nasi goreng yang ada di Kota Payakumbuh, Indra, Rabu Malam.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dia bersama pedagang kuliner yang lainnya tetap menjalankan rutinitas seperti hari biasanya. "Walaupun tadi gempa, tapi masyarakat yang berbelanja juga banyak," kata dia.
Bahkan, kata dia, saat gempa tersebut terjadi ia masih melayani para pembeli yang memesan berbagai makanan dan minuman yang mereka minta.
Pantauan Antara di Kota Payakumbuh hingga Kamis (3/3) dini hari sejumlah pedagang makanan dan minum masih menjalani rutinitasnya, berlanjut hingga pagi. Beberapa di antaranya, sudah mengakhiri aktivitas mereka dengan menutup warung atau lapak dikarenakan barang dagangannya sudah habis.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota (Wawako) Payakumbuh Swandel Muchtar mengimbau semua warga setempat untuk tenang dan waspada pascagempa. "Sehubungan dengan fenomena alam ini, kami mengajak serta menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang, waspada, dan saling berjaga-jaga," kata dia. Dia mengajak semua warga kota untuk mengingat kepada Sang Khalik dan berdoa agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan lokasi gempa berada di 5.16 lintang selatan, dan 94.05 bujur timur atau 682 kilometer barat daya Kabupaten Kepulauan Mentawai. Gempa bumi yang mengguncang Wilayah Sumbar berada pada kedalaman 10 kilometer.