REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya mengatakan gempa di Indonesia tidak terkait dengan musim atau cuaca. Gempa terjadi karena memang Indonesia salah satu negara yang berpotensi terjadi gempa bumi.
"Memang daerah kita daerah gempa. tidak ada kaitannya musim, karena hujan atau kemarau tetap gempa," ujar Andi, Kamis (3/3). Selama Maret, tercatat enam gempa terjadi.
Terkait dengan gempa, dia menuturkan, jika negara Jepang berpotensi mengalami gempa setiap tiga menit sekali, sementara di Indonesia, setidaknya 4.600 gempa kecil maupun besar terjadi di seluruh nusantara setiap tahunnya.
Setidaknya di situs resmi BMKG, awal bulan Maret ini tercatat gempa bumi terjadi di dua titik di wilayah Indonesia. Dua titik tersebut adalah Kepulauan Mentawai Sumatera Barat dan Kabupaten Malang Jawa Timur.
Untuk gempa bumi yang terjadidi Mentawai lima kali dan Malang sebanyak satu kali. Kekuatan gempa, antara 5,2 skala richter sampai 8,3 skala richter.
Dalam kasus ini, Andi mengatakan jika terjadi gempa susulan skalanya cenderung akan lebih kecil. "Biasanya memang terjadi gempa susulan, namun biasanya skala richternya selalu lebih rendah," kata dia.
Untuk enam gempa yang terjadi sejak awal Maret tercatat sebagai berikut :
1. 03-03-2016 07:10:52 WIB, 598 km Barat Daya Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
2. 02-03-2016 23:08:37 WIB, 440 km Barat Daya, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
3. 02-03-2016 19:49:47 WIB, 636 km Barat Daya, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
4. 02-03-2016 19:49:47 WIB, 636 km Barat Daya,, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
5. 02-03-2016 19:49:41 WIB, 682 km Barat Daya Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
6. 02-03-2016 13:09:10 WIB, 81 km Barat Daya, Kabupaten Malang Jawa Timur.