Kamis 03 Mar 2016 13:35 WIB

Tito: Ada Dugaan Pencurian dalam Kasus Gulungan Kabel Misterius

Rep: c30/ Red: Bilal Ramadhan
Pembersihan Saluran Air. Satuan Petugas Kebersihan Sudin Tata Air mengangkat limbah kabel dari saluran air di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (2/3).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pembersihan Saluran Air. Satuan Petugas Kebersihan Sudin Tata Air mengangkat limbah kabel dari saluran air di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengatakan, beberapa isu bisa saja muncul terkait temuan kulit kabel di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan, misalnya, menganggap kabel tersebut sebagai harta karun terpendam.

Tito berujar, bisa saja kabel itu merupakan barang lama yang digunakan di jalur tersebut. Kemudian, tidak terpakai lagi lantaran telah dibangun jalur yang baru. "Nah, jalur baru ini begitu dibangun, kenapa kabel itu tidak diangkat, karena biaya angkatnya besar dibanding biaya kabel itu sendiri. Sehingga dibiarkan bisa saja," ujar Tito di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (3/3).

Material yang dibiarkan dan tidak terpakai tersebut kemudian dimanfaatkan oleh oknum tertentu. Yang mengetahui bahwa meski sudah tidak terpakai, tapi memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena masih mengandung tembaga.

"Sehingga, bisa saja yang terjadi tembaganya saja yang diambil, kan ada tembaga pelindung logamnya," kata Tito.

Bila dipikirkan secara logika, menurut Tito, sangat tidak mungkin bila harus mengangkat kabelnya juga. Artinya, pelaku harus membongkar jalanan. Sedangkan, bila diambil dalam bentuk potongan kecil, tidak akan begitu terlihat.

"Kalau diangkat dengan kabel-kabelnya, ketahuan karena harus bongkar jalan. Kalau seandainya diambil sedikit dalam bentuk potong-potongan kecil, yang diambil tembaganya. Sehingga kupasannya, bungkusnya tertinggal. Itu yang sangat mungkin terjadi," ujar Tito.

Tito menyebut bahwa dalam insiden ini ada dugaan pencurian. Namun, dengan menggunakan istilah harta terpendam karena hanya orang-orang tertentu yang mengetahui kabel memiliki nilai ekonomis. "Itu bisa saja pencurian kabel, yang penting orang yang tahu di situ ada kabel, istilahnya harta terpendam itu sebetulnya karena punya nilai ekonomis," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement