REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kondisi pertanian stroberi di Kabupaten Bandung kian memprihatinkan. Di tiga kecamatan yang menjadi daerah andalan pertanian strawberi, Rancabali, Ciwidey dan Pasirjambu, produksi strawberi terus mengalami penurunan.
Staf Ahli pada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Alam Sari Kecamatan Rancabali, Dede Badru Munir menuturkan, dari semula luas lahan pertanian strawberi di tiga kecamatan yang mencapai 600 hektare, sekarang hanya dua hektare.
"Penurunan ini sudah terjadi beberapa tahun ini," kata dia, Kamis (3/3).
Menurut dia, penurunan produksi terparah ini terjadi pada satu tahun belakangan. Semula, produksi dalam sehari itu rata-rata antara 5 sampai 10 ton. Angka produksi ini bisa tercapai saat pertanian strawberi di sana dalam masa kejayaan. "Tapi sekarang sudah terpuruk," lanjut dia.
Saat ini, kata dia, jangan harap bisa bisa mencapai angka produksi tersebut. Apalagi, untuk bisa memproduksi hingga beberapa kilogram itu tergolong sulit.
Bandar besar dan para petani pun kini menganggur akibat kondisi demikian. Tiap bandar, saat pertanian strawberi di sana masih berjaya, itu memasok sampai dua ton per hari.