REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang perhelatan musik jazz terbesar di tanah air, Java Jazz siap kembali digelar. Perhelatan akan berlangsung pada 4 hingga 6 Maret esok di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, Java Jazz 2016 mengusung tema yang lebih ramah terhadap lingkungan dan budaya.
Mengusung program 'Less Waste More Jazz', dimana ini adalah program yang terbentuk atas kerja sama Java Festival Production dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Sejarah musik Jazz ini tidak lepas dari perubahan konteks pola tatanan pada masyarakat. Perubahan itu juga harus kita dukung dalam masalah pengelolaan sampah,” ujar Novrizal selaku Kepala Biro Humas Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam jumpa pers jelang Java Jazz 2016
Dengan hadirnya program ini, panitia akan menyediakan beberapa wadah sampah tambahan. Para pengunjung juga akan diajak untuk bisa memilah sampah sisa makanan (Food Waste) dengan sampah kemasan makanan (Food Packaging Waste).
Seluruh sampah yang dihasilkan selama acara ini dijamin tidak mencemari lingkungan, karena sampah tersebut akan disalurkan kepada pihak-pihak yang akan memproses sampah tersebut dengan benar. Sehingga pada event ini hampir tidak ada sampah.
Selain program tersebut, Java Jazz Festival 2016 juga sebagai tempat promosi dengan slogan ‘Ayo ke Taman Nasional’. Hal ini juga dilakukan untuk mendukung sektor pariwisata di taman nasional itu sendiri.
“Indonesia sendiri memiliki 51 Taman Nasional dan 218 kawasan konservasi. Mari kita mulai mencintai lingkungan kita dengan mengunjungi taman nasional,” kata dia.