Kamis 03 Mar 2016 15:54 WIB

Jalur Ganda Purwokerto-Kroya Mulai Dibangun

Rep: eko widiyatno/ Red: Muhammad Subarkah
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (kanan), Dirjen Perkeretapian Kementrian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko (kedua kanan), meninjau pembangunan jalur kereta api Trans Sulawesi di Desa Telumpanua, Kecam
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (kanan), Dirjen Perkeretapian Kementrian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko (kedua kanan), meninjau pembangunan jalur kereta api Trans Sulawesi di Desa Telumpanua, Kecam

REPUBLIKA.CO.ID -- PURWOKERTO -- Jalur ganda (double track) rel kereta api (KA) yang menghubungan stasiun Purwokerto-Kroya sepanjang 27,168 kilometer, mulai dibangun. Manajer Humas PT KAI Daop 5 Pruwokerto, pembangunan rel ganda ini dilaksanakan oleh Satker Cikro (Satuan Kerja Cirebon-Kroya) Direktorat Jenderal Perkeretaan-apian Kementrian Perhubungan.

''Pembangunan jalur ganda lintas tengah ini merupakan pembangunan rel ganda tahap akhir, setempat pembangunan rel ganda antara Purwokerto-Cirebon, selesai dilaksanakan,'' jelasnya, Kamis (3/3).

Dia menyebutkan, pembangunan rel ganda ruas Purwokert-Kroya menjadi yang paling akhir dikerjakan dalam beberapa tahun anggaran, karena tingkat kesulitannya paling tinggi. Hal ini karena kondisi geografis di jalur ini terdiri dari kombinasi dataran tinggi dan sungai, sehingga harus dibangun beberapa jembatan panjang dan terowongan.

''Ada dua jembatan panjang dan tiga terowongan baru yang harus dikerjakan dalam proyek double track di jalur ini. Jembatan panjang ini antara lain menyeberangi Sungai Logawa dan sungai Serayu. Sedangkan terowongannya, menembus wilayah perbukitan di wilayah Desa Notog Kecamatan Patikraja dan wilayah Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas,'' jelasnya.

Selain dua jembatan panjang tersebut, masih ada tiga jembatan tidak terlalu panjang yang juga harus dibangun. Masing-masing jembatan tersebut memiliki panjang 50 meter. ''Sedangkan untuk jembatan Sungai Logawa memiliki panjang 280,2 meter dan Sungai Serayu 277,2 meter,'' katanya.

Surono menjebutkan, untuk jembatan Logawa dan Serayu akan dibangun sekaligus untuk dua jalur KA disisi jembatan yang sudah ada. Dengan demikian, jembatan lama tidak lagi digunakan bila pembangunan kedua jembatan ini selesai.

Sedangkan untuk terowongan, untuk terowongan di Notog akan dibangun disisi selatan terowongan yang saat ini sudah ada. Panjang terowongan baru di Notog tersebut akan mencapai 555 meter atau dua kali lebih panjang dari terowongan yang saat ini sudah ada. ''Panjang terowongan baru di Notog ini, hampir menyamai panjang terowongan Ijo yang memiliki panjang 580 meter,'' jelasnya.

Sedangkan di Kebasen, akan dibuat 2 terowongan baru yang letaknya berdekatan. Terowongan Kebasen tersebut masing- masing akan dibuat sepanjang 109 meter dan 183 meter di sisi utara terowongan yang sudah ada. Kedua terowogan ini akan menggantikan terowongan yang saat inu sduah ada.  ''Diameter terowongan baru akan dibuat selebar 9,3 meter sehingga bisa sekaligus untuk dua jalur KA,'' jelasnya.

Mengingat tingkat kesulitannya yang tinggi, Surono menyatakan, pembangunan rel ganda tersebut akan dilaksanakan secara parsial dan bertahap. Saat ini sudah dikerjakan pembuatan tubuh jalur KA dan beberapa pekerjaan sipil meliputi pembangunan drainase dan box culvert saluran air.

Sedangkan pekerjaan lain meliputi pembangunan jembatan, terowongan, track jalur KA serta sistem persinyalan, akan dilaksanakan bertahap mulai 2016 dan direncanakan bisa dioperasikan seluruhnya tahun 2018.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement