REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar peredaran narkotika Internasional. Penyelundupan narkotika ke Indonesia ditempuh dari berbagai jalur diantara yang terbesar melalui jalur laut.
Ketua Gerakan Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat), Henry Yosodinigrat menilai, penyelundupan narkotika melalui jalur laut sudah terjadi belasan tahun lalu. Penyelundupan melalui jalur laut, kata dia, menjadi favorit.
"Sekitar tahun 2002, saya jerit-jerit itu. Saya mensinyalir jalur laut itu paling besar," ujarnya, saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (3/3).
Karena itu, Henry tidak heran apabila aparat menyebut baru beberapa tahun ini penyelundupan favorit melalui jalur laut. Menurut Henry, penyelundupan terbesar melalui pelabuhan kontiner.
Narkotika seringkali diselundupkan dari kontiner yang membawa barang-barang impor. Henry pun sejak lama meminta aparat untuk memeriksa secara khusus setiap kontiner yang lewat.
Namun, hal tersebut tidak dilakukan. "Mereka malah mengatakan, Anda gak bisa bayangkan itu macet," ucap Henry.
Henry berharap alat pendeteksi kontiner segera dipasang. Tujuannya supaya penyelundupan narkotika bisa dicegah.
Disamping itu, Henry mengharapkan kerja sama maksimal antara bea cukai dengan polisi. Pasalnya, Henry menilai, bea cukai masih mengedepankan ego sektoral.
"Saya minta bea cukai menghentikan ego sektoral," ujar Henry.