REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Seorang politikus dituntut dengan aturan keras kejahatan komputer Thailand setelah menuduh seorang jenderal pemerintahan mengomentari keseksian perdana menteri terguling Yingluck Shinawatra.
Polisi pada Kamis (3/3) mengatakan mantan Menteri Perdagangan Watana Muangsook, anggota Partai Puea Thai yang ditumbangkan dalam kudeta 2014, mengkritik wakil pemimpin junta yang berkomentar di Facebook tentara memotret Yingluck karena dia memang cantik.
Yingluck menjadi perempuan pertama perdana menteri di Thailand saat memimpin Partai Puea Thai menang pemilihan umum pada Juli 2011, namun ditumbangkan dalam kudeta besar tanpa pertumpahan darah. Dia juga menjadi sasaran penghinaan berasas gender dalam unjuk rasa untuk menjatuhkan pemerintahannya.
Watana, dalam pernyataan bernada keras, menuduh deputi pemimpin junta Jenderal Prawit Wongsuwan membuat komentar seksis terhadap Yingluck dan meminta militer berhenti menjadi pengikutnya di Facebook. Penyelidik kepolisian Kolonel Poomyos Lekkla menyatakan pihaknya menuntut Watana untuk membayar uang jaminan.
Watana kepada sejumlah wartawan di Pengadilan Kejahatan Bangkok Selatan mengatakan dirinya akan mencari uang jaminan dan melawan dakwaan itu. "Saya punya persiapan 100.000 baht (sekitar 28 juta rupiah)," katanya.
Saat menanggapi pertanyaan tentang mengapa prajurit menjadi pengikut Yingluck dan mengambil foto perempuan tersebut, Prawit mengatakan kemungkinan besar karena dia cantik.
Pemerintahan militer melarang perbedaan pendapat sejak memegang kekuasaan dan menekan kembali jadwal pemilu hingga 2017. Perkumpulan politik dilarang, namun itu menimbulkan unjuk rasa menentang pemerintahan militer. Hampir semua unjuk rasa diatasi oleh tentara dan polisi.