REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat menilai Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Aburizal Bakrie sebagai orang yang paling berpengaruh menyelesaikan dualisme Partai Golkar. Selain mereka berdua, politikus muda Golkar Priyo Budi Santoso dan Muladi juga dinilai memiliki peran besar dalam menyelamatkan Partai Golkar.
Dalam survei yang dirilis Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi), masyarakat menilai tokoh yang berpengaruh menyelamatkan dualisme Golkar adalah Jusuf Kalla (21,6 persen), Aburizal (20 persen), Akbar Tandjung (17,6), Priyo Budi Santoso (16 persen), Muladi (2,4 persen), Agung Laksono (0,4 persen), Hajriyanto (0,4 persen), lainnya (5 persen), dan tidak jawab (16,6 persen).
Juru bicara Kedai Kopi Hendri Satrio mengatakan, survei ini dilakukan dengan menggunakan 500 responden yang berusia 17 tahun ke atas/sudah menikah dan margin of error plus-minus 4,38. Proses pengumpulan data dilaksanakan dari 29 Februari–1 Maret 2016 melalui wawancara melalui telepon dan menggunakan kuesioner terstruktur.
"Menurut publik, Jusuf Kalla, Aburizal, Akbar Tandjung, Priyo Budi Santoso, dan Muladi adalah tokoh yang berhasil membuat rekonsiliasi kepengurusan Golkar yang terpecah," kata Hendri saat memaparkan hasil survei di Cikini, Kamis (3/3). Memang pada saat survei tidak memasukkan nama BJ Habibie, lanjut Hendri, tetapi kami percaya bahwa ada peran BJ Habibie di sana.
Figur Penyelamat Konflik Golkar
1. Jusuf Kalla (21,6 persen)
2. Aburizal (20 persen)
3. Akbar Tandjung (17,6)
4. Priyo Budi Santoso (16 persen)
5. Muladi (2,4 persen)
6. Agung Laksono (0,4 persen)
7. Hajriyanto (0,4 persen),
8. Lainnya (5 persen)
9. Tidak jawab (16,6 persen).