Kamis 03 Mar 2016 18:27 WIB

Gempa Mentawai, Warga Sikakap Mengungsi ke Bukit

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ilham
Pantauan udara menggunakan Pesawat Pengintai TNI AU Boeing 737-200 di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Kamis (3/3).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pantauan udara menggunakan Pesawat Pengintai TNI AU Boeing 737-200 di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Kamis (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa berkekuatan 7,8 SR yang mengguncang sebagian besar wilayah Sumatra Barat (Sumbar) membuat warga Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai mengungsi ke masjid dan gereja.

"Kita lari ke masjid, mushala, gereja, kantor UPTD PU dan bukit," kata salah satu warga Sikakap, Supri Lindra saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (3/3). (Gempa Mentawai, Aktivitas Pasar Raya Padang Sepi).

Ia menjabarkan, gempa yang berpusat di 5,16 derajat lintang selatan dan 94,05 bujur timur, sekitar 682 km arah barat daya Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat itu membuat warga Sikakap panik.

Di Sikakap Timur, warga mengungsi ke mengungsi di Masjid Raya Al Fulqran. Ada juga yang menuju Kantor UPTD PU yang jaraknya dari tepi pantai sekira 150 meter.

Di Sikakap Tengah, warga ada yang mengungsi di gereja dan lapangan bola kasti. Sementara di Sikakap Barat, warga mengungsi ke Musholla Muhajirin.

Sebagian warga Sikakap Barat, mengungsi ke jalur evakuasi yang sudah disiapkan pemerintah menuju Bukit Masabuk. Kendati begitu, di bukit tersebut tidak ada shelter.

"Kalau Masabuk, mereka mengikuti perintah dari pak kades (kepala desa) melalui toa mushala, agar warga mencari tempat ketinggian. Sebab, gempa 7,8 SR dikabarkan berpotensi tsunami. Itu untuk mencegah korban jiwa, langsung diarahkan," kata Supri menjelaskan. (Presiden Terus Pantau Gempa Mentawai).

Sementara itu, Supri berujar, pada Kamis sekira pukul 05.30 WIB, para warga yang mengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing. Meskipun demikian, barang-banrang seperti tikar dan tas, masih berada di tempat pengungsian.

Gempa yang terjadi sekira pukul 19.49 WIB, membuat aktivitas pasar di Sikakap sepi. Namun, aktivitas masyarakat saat ini sudah kembali seperti semula.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement