REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pejabat tinggi Vatikan, Rabu (2/3), menyatakan akan bekerja lebih keras untuk menghentikan pelecehan seksual terhadap anak-anak di gereja Katolik.
Ia juga mengakui setidaknya seorang imam berlaku tidak pantas terhadap bocah pria di salah satu sekolah di Australia. Bendahara Vatikan Kardinal George Pell menyatakan tidak ada sesuatu ketika seorang bocah di sekolah Christian Brothers di pinggiran negara bagian Victoria menyebutkan perilaku "percakapan santai" pada pertengahan 1970-an.
"Pengalaman 40 tahun lalu, tentu saja saya sepakat saya akan bekerja lebih keras," kata Pell sambil memberikan bukti melalui video berjaringan dari Roma kepada Komisi Kerajaan Australia atas Tanggapan Lembaga terhadap Pelecehan Seksual Anak-anak.
Pertanyaan empat hari Pell atas kasus yang melibatkan ratusan anak-anak di Australia dari masa 1960-an hingga 1990-an mendapatkan implikasi lebih luas terkait akuntabilitas para pemimpin gereja, memberinya jabatan tinggi di gereja.
Mengenai desahan yang terdengar, selama kesaksian silang pada pekan ini, Pell mengatakan pelecehan yang dilakukan seorang imam yang kemudian dihukum atas 138 pelanggaran terhadap 53 korban dengan "Ini cerita sedih dan itu tidak lebih mernarik bagi saya".
Pada Rabu, Pell menyayangkan tanggapan, yang dimanfaatkan korban dan media di Australia, sebagai bukti ketidakpedulian gereja Katolik. "Saya sangat pusing. Saya menangapi kurang baik. Ini ekspresi buruk," katanya pada hari terakhir memberikan keterangan yang mewajibkannya memberikan bukti larut malam hingga dini hari di Itakua.