REPUBLIKA.CO.ID, GEROGIA -- Pemerintah Georgia menggalakkan usaha merekrut anggota militer di daerah mayoritas Muslim, Pansiki Gorge. Dilansir dari Eurasia Net, Rabu (2/3), daerah tersebut sebelumnya diketahui mengirimkan warga mereka menjadi anggota kelompok militan radikal di Syria.
Menteri Pertahanan Georgia, Tinatin Khidasheli, Senin (29/2) lalu mengumumkan telah menerima pendaftaran 33 pemuda dari Pansiki Gorge untuk bergabung dengan kesatuan militer setelah pemerintah berusaha merangkul masyarakat daerah tersebut. Usaha pemerintah termasuk rekrutmen oleh representatif militer yang selama dua minggu berada di daerah tersebut.
Khidasheli pun berkunjung ke Pansiki Gorge dan meyakinkan para penduduk mereka dapat shalat, merayakan hari besar keagamaan, dan menadapatkan makanan halal jika bergabung dengan pasukan militer Georgia.
"Saya yakin orang-orang Pansiki kini memiliki lebih banyak informasi tentang tentara Georgia dan pendaftaran berikutnya akan memperlihatkan hasil yang lebih baik," ujar Khidasheli, mengumumkan tentang proses rekrutmen.
Daerah Pansiki Gorge dihuni oleh keturunan suku Kist, kelompok Muslim yang memiliki keterkaitan dengan bangsa Chechen dan Ingus di Rusia. Salah satu komandan ISIS, Omar Al-Shishani, berasal dari daerah tersebut. Reputasi Kota Pansiki Gorge sebagai daerah rekrutmen ISIS santer terdengar sejak Januari lalu. Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov memperkirakan daerah Pansiki Gorge menjadi salah satu markas kelompok radikal tersebut.
Rekrutmen militer Georgia selain mengantisipasi hal itu juga menjadi usaha untuk mengintegrasikan masyarakat Pansiki Gorge ke dalam komunitas masyarakat Georgia. Dosen Institur Riset Kebijakan Luar Negeri dan ahli Kaukasia, Michael Cecire, menjelaskan pemerintah Georgia telah merencanakan gerakan tersebut sejak tahun lalu, tetapi dugaan Lavrov mempercepat dilaksanakannya usaha integrasi tersebut.