REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Universitas Indonesia, Maswadi Rauf mempertanyakan sikap Presiden Joko Widodo yang terus membiarkan menteri-menterinya bersilang pendapat dan membuat gaduh kabinet.
Menurutnya seharusnya evaluasi menteri pembuat gaduh ini dilakukan sejak dulu, sehingga tidak menyita waktu dan kinerja pemerintahan.
"Kan sudah sejak dulu para menteri itu gaduh, seharusnya dievaluasi sejak dulu," katanya kepada Republika.co.id, Kamis, (3/3).
Ketegasan presiden sangat dibutuhkan disini. Sebab, sikap menteri yang sering mengeluhkan persoalan kebijakan pemerintahan ke pers dan media sosial, telah memperburuk citra pemerintahan Jokowi.
"Tidak layak publik melihat pembantu presiden bentrok di hadapan publik. Saya pikir presiden terlalu mengambil resiko bila ini dibiarkan," katanya.
Dengan adanya keinginan presiden mengevaluasi perselisihan antara menteri ini, ia berharap masalah Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri Energi Sudirman Said terkait proyek gas Masela menjadi kegaduhan yang terakhir.
Sebelumnya Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said berseteru terkait proyek gas Masela. Rizal menginginkan kilang gas berada di darat atau dikenal dengan istilah onshore
Sementara, Sudirman berpikir jika kilang terapung di laut atau offshore lebih memberikan manfaat bagi masyarakat Maluku. Saling serang pernyataan ini kemudian menyebar ke media sosial hingga akhirnya tidak lagi mempermasalahkan kebijakan namun saling sindir secara pribadi.