REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepopuleran kelompok militan ISIS memang banyak didapatkan dari internet. Media sosial, dinilai memiliki andil paling besar dalam mempromosikan paham-paham radikal.
Direktur Eksekutif Maarif Institute, Fajar Riza Ul Haq, mengatakan media sosial memang memiliki banyak andil bagi ISIS, terutama dalam menggambarkan sosok ISIS kepada publik dunia. Menurut Fajar, aksi-aksi ISIS sudah seperti sebuah film Hollywood, yang tentu menarik kaum muda untuk bergabung.
"ISIS ini sudah seperti film Hollywod, jadi mereka tertarik," kata Fajar.
Ia menerangkan kalau sebagian besar siswa di Indonesia, sebenarnya tidak setuju dengan kehadiran dan apa yang dilakukan ISIS, termasuk membunuh orang. Namun, lanjut Fajar, penggambaran ISIS di media sosial bisa jadi bahan penting untuk diinvestigasi, terutama dalam melakukan perekrutan.
Fajar menilai, penggambaran ISIS di media sosial tentu mudah diterima di tengah publik, terutama bagi kaum muda yang menyukai tantangan. Maka itu, ia merasa kaum muda harus diajarkan sikap memverifikasi setiap informasi yang datang, khususnya yang bersifat provokatif.
Selain itu, institusi pendidikan seperti sekolah dinilai turut menjadi aspek penting, agar kebiasaan memverifikasi informasi dapat ditanamkan kepada kaum muda. Dengan begitu, Fajar meyakini informasi yang datang tidak akan lagi ditelan mentah-mentah, sebelum diketahui kebenarannya.