REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pohon tua di objek wisata Kaliurang, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebaiknya menyantumkan pemberitahuan umur dari pohon. Direktur Eksekutif Wahli Yogyakarta Halik Sandera mengatakan, tidak hanya informasi nama atau nama latin dari suatu pohon yang dibutuhkan. "Akan lebih baik lagi jika tertera juga umur dari pohon tersebut, sehingga pengunjung yang tahu kalau itu sudah tua, agar bisa lebih berhati-hati," kata Halik Sandera, Jumat (4/3).
Menurut dia, tidak cukup itu saja, ketika ada pohon tua yang kondisinya sudah rapuh juga harus ada penyangganya. Hal tersebut untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu roboh karena ini menyangkut keselamatan pengunjung.
Dia mengatakan, upaya-upaya kecil seperti ini perlu dilakukan, karena memang untuk menebang atau mengeluarkan pohon dari Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) tersebut cukup ketat aturannya. "Hutan TNGM merupakan kawasan konservasi. Memang harus lebih aktif," katanya.
Halik mengatakan beberapa kali di kawasan wisata Kaliurang yang masuk TNGM terjadi pohon tua roboh. Pada 2013 bahkan sempat beberapa kios di pintu masuk Taman Plawangan, Turgo terimpa batang berdiameter sekitar 70 centimeter.
Pohon tumbang terakhir terjadi Selasa (1/3) di sekitar Telaga Muncar, ketika sebuah pohon alpukat berusia ratusan tahun ambruk saat bertiup angin kencang. "Pohon alpukat itu memang terlihat sudah rapuh. Kalau yang sudah tua dan bekas terkena awan panas erupsi Merapi juga masih banyak, dan rawan roboh," kata anggota Search and Rescue (SAR) Kaliurang, Agus Riyanto.