REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kapten Sriwijaya FC Firman Utina mengalami cedera serius. Mantan pemain tim nasional Indonesia tersebut terancam tidak bisa bermain memperkuat klub berjuluk Laskar Wong Kito yang tengah mengikuti turnamen Piala Gubernur Kaltim di Tenggarong, Kalimantan Timur (Kaltim).
Sekretaris tim Sriwijaya FC Achmad Haris menjelaskan, Firman mengalami cedera saat bertanding melawan Madura United, Rabu (2/3) lalu. Dia terpaksa ditandu keluar lapangan setelah dilanggar keras oleh pemain Madura United, Asep Berlian.
“Malam itu juga Firman langsung dibawa ke rumah sakit di Tenggarong. Namun karena tidak adanya peralatan untuk MRI, maka dia malam itu juga langsung dirujuk ke RS Siloam di Balikpapan,” kata Achmad Haris yang dihubungi, Jumat (4/3).
Menurut Media Officer Sriwijaya FC Haryanto, setelah keluar dari rumah sakit. Firman kini menggunakan alat bantu kursi roda. “Waktu di stadion untuk naik ke atas bus, Firman juga harus dibopong,” ujarnya.
Berdasarkan dari pemeriksaan medis awal, Firman memang disarankan untuk beristirahat total selama sepekan. Hasil pemeriksaan media awal ini masih dikonsultasikan dengan dokter ortopedi.
Berdasarkan keterangan dokter spesialis radiologi yang memeriksa Firman, hasil pemeriksaan MRI, ada memar pada kaki kiri mantan pemain Persib tersebut usai berbenturan saat melawan Madura United.
“Dokter memberi saran Firman untuk istirahat dan dibantu dengan tongkat penyangga atau kruk saat berdiri dan berjalan,” katanya.
Benturan keras terjadi akibat tekel dari arah belakang oleh pemain Madura United saat Firman Utina melindungi bola. Firman mengaku, saat kaki kiri dan rasanya sakit sekali.
Cedera Firman Utina tersebut mendapat perhatian Asisten Manajer Sriwijaya FC Muchendi Mahzareki yang meminta wasit dan pelaksana pertandingan bisa lebih melindungi pemain.
“Ini bukan karena Firman Utina atau Sriwijaya FC menderita kekalahan pada pertandingan melawan Madura United tapi kami meminta ada perlindungan terhadap pemain di lapangan agar apa yang terjadi pada Firman tidak terulang. Wasit harus lebih jeli,” katanya.
Muchendi menceritakan, saat terjadi tekel keras terhadap Firman Utina luput dari pengamatan wasit. Pertandingan tetap dilanjutkan dan pemain yang melanggar tidak mendapat peringatan atau hukuman dari wasit.