REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berencana akan mengenakan biaya tambahan untuk setiap transaksi di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Hal ini untuk efisiensi biaya maintenance ATM BCA dan mendorong nasabah agar menggunakan mobile banking.
"Biaya maintenance ATM BCA per bulan sekitar Rp 12 juta atau Rp 144 juta per tahun per mesin. Karena setiap kali nasabah melakukan transaksi biaya buat kita, yaitu Rp 2.000 - Rp2.500," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Kamis (4/3).
Jahja menjelaskan, selama ini para nasabah tidak hanya melakukan transaksi penarikan tunai, transfer atau transaksi pembayaran lainnya melalui mesin ATM. Banyak nasabah yang berkali-kali hanya melakukan pengecekan saldo, sehingga menambah biaya transaksi di perseroan.
"Internet banking, mobile banking, sms banking free semua. Kalau ATM misalnya lima sampai tujuh kali transaksi saya kira masih free. Tapi lebih dari itu dikenakan biaya. Kita bukan tidak mau orang cek saldo tapi yang tidak perlu sering-sering. Itu yang kita mau hindarkan," jelasnya.
Menurut Jahja, gambaran wajar untuk kebutuhan pengecekan saldo oleh nasabah sekitar lima hingga sepuluh kali sebulan. Namun, nasabah BCA ada yang melakukan pengecekan saldo hingga 70 kali sebulan.
"Narik uang juga cuma Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu padahal buat kita operasionalnya mahal," imbuhnya.
Jahja mengatakan, hal ini akan ditetapkan tiga hingga enam bulan ke depan. Saat ini pihaknya belum bisa menetapkan berapa besaran yang akan dikenakan untuk transaksi pengecekan saldo di ATM tersebut. Sebab, saat ini pihaknya masih melakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap pengunaan mesin ATM oleh nasabah. Selanjutnya akan dilakukan sosialisasi ke nasabah.
"Belum tahu berapa harganya. Kita lagi evaluasi, kita lihat datanya, yang wajar itu berapa. Jangab sampai kita berikan kemudahan tapi kita disalahgunakan kemudahannya," jelasnya.
Dengan adanya biaya tambahan ini, pihaknya mendorong agar nasabah BCA tidak terlalu sering menggunakan ATM, apalagi hanya untuk mengecek saldo. Apalagi, pihaknya hanya akan menambah 500-1.000 ATM saja untuk tahun ini.