REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -– Tercatat seratusan narapidana membuat pening Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Solo. Selama menjadi warga binaan di sana, mereka susah diatur, berperilaku bengal, dan kerap bikin keributan terhadap sesama warga binaan.
Lantaran berperilaku ganjil demikian, pihak lembaga pemasyarakatan (LP) memilih mengirim mereka ke Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah. "Alasan utamanya yaitu tadi, berperilaku bengal, susah diatur, dan kerap bikin keributan," kata Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Solo, Urip Dharma Yoga, Jumat (4/3).
Ia mengaku sudah mengirim 10 terpidana di Rutan Solo ke LP di Nusakambangan, pekan lalu. Pengasingan mereka sebagai upaya hukuman agar jera. Mereka yang kami pindah ke Nusakambangan, Yoga mengatakan, karena memang susah diatur, kerap meratsamalak temen dan sering beruat onar.
Berdasarkan catatan petugas Rutan, sedikitnya ada seratusan penghuni Rutan Solo yang layak diasingkan ke LP di Nusakambangan. Mereka rata-rata adalah terpidana dengan hukuman cukup tinggi, enam tahun ke atas. Mereka ada terpidana narkoba, pembunuhan, dan kasus-kasus kriminal umum lain.
Yoga siap menindak tegas terpidana di Rutan Solo yang dianggap tak berperilaku baik. Selain mendapatkan hukuman disiplin, mereka yang bersikukuh tak mau mengubah perilaku buruk juga akan diasingkan ke pulau dengan pengamanan ekstra ketat tersebut.
Pihak Rutan rutin melakukan razia dan pengawasan penjenguk juga ditingkatkan. "Kalau masih saja susah diatur, kami kirim ke Nusakambangan. Biar menyusul rekannya yang berperilaku sama," katanya.
Razia terakhir yang digelar petugas Rutan, menemukan sejumlah alat judi dadu dalam rutan. Selain itu, juga menemukan senjata dari sikat gigi dan alat cukur. Alat-alat tersebut, disita petugas lantaran berpotensi dijadikan alat untuk tindak pidana kekerasan.
Penghuni rutan memiliki banyak akal. Kadang hanya sikat gigi bisa dijadikan alat tusuk untuk mengancam rekan rekan lain. Masih menurut Yoga, selain diasingkan ke LP Nusakambangan, penghuni rutan yang bermasalah juga dipindah ke rutan 'sunyi', alias rutan yang jauh dari rekan.
Kini, jumlah penghuni Rutan sudah mencapai 524 orang. Mereka terdiri atas 300 narapidana, dan 224 orang berstatus tahanan. Padahal, Yoga mengatakan jumlah ideal penghuni rutan adalah 193 orang. “Karena rutan ini menerima titipan juga dari daerah lain,"ujarnya.