REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Bukit Jabal Al-Noor, atau 'Gunung Cahaya' di Quetta, Pakistan menjadi rumah dari Alqur'an berusia ratusan tahun. Dilansir dari Digital Journal, Jumat (4/3), di bawah bukit kering tersebut terdapat lorong-lorong yang melindungi kitab suci ratusan tahun dari pemusnahan.
Jabal Al-Noor disulap menjadi penyimpanan Alqur'an tua dua Muslim bersaudara asal Quetta. Bukit tersebut telah dikunjungi ribuan orang. Para pengunjung itu penasaran melihat kumpulan Alqur'an tua, bahkan beberapa di antaranya berusia lebih dari 600 tahun.
"Setidaknya kami telah mengubur lima juta kantong Alqur'an tua," ujar pengurus Bukit Jabal Al-Noor, Muzaffar Ali.
Alqur'an yang rawan kerusakan, di Pakistan memang hanya boleh dikubur setelah dibungkus kain atau ditempatkan dalam aliran air agar tinta yang membentuk ayat-ayat suci hilang dari tiap halaman. Akan tetapi, lorong-lorong tempat menyimpan Alqur'an tua di Jabal Al-Noor semakin mendekati batas kapasitasnya.
Ratusan kantong penuh Alqur'an tua diletakkan di sisi bukit. Para pengurus berusaha keras mencarikan tempat untuk kitab-kitab tua tersebut.
Jabal Al-Noor didirikan oleh pengusaha Pakistan, Sammad Lehri dan saudaranya, Abdul Rashid, pada tahun 1992. Lehri saat ini yang aktif menyokong penyimpanan Alqur'an tersebut. Pria berusia 77 tahun tersebut memiliki tekad untuk melindungi ayat-ayat suci sejak tahun 1956.
Awalnya Lehri melihat gambar besar Ka'bah tergeletak di lantai mobil kawannya. Saat itu ia mengambil gambar tersebut, dan bertekad untuk seumur hidupnya melindungi gambar serta ayat suci.
"Saya memutuskan untuk mengubur mereka (lembaran-lembaran ayat suci, red) di dalam gunung," cerita Lehri. Saat itu Lehri dan Rashid memang menjalankan usaha penghancuran batu di perbukitan pinggiran Quetta. Sisa bukit-bukit yang tak digunakan ia putuskan menjadi tempatnya menyimpan Alqur'an tua yang rawan kerusakan.