Jumat 04 Mar 2016 14:51 WIB

Pemerintah Turki Tuding Kurdi di Balik Serangan Bom

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Tim penyelamat masih mencari korban yang tertimbun reruntuhan serangan bom mobil.
Foto: Kadirkonuksever/Al Jazeera Turk
Tim penyelamat masih mencari korban yang tertimbun reruntuhan serangan bom mobil.

REPUBLIKA.CO.ID, MARDIN -- Sebuah serangan bom mobil dan roket terjadi, Jumat (4/3). Serangan ini menewaskan dua petugas kepolisian dan melukai 35 orang lainnya di provinsi tenggara Turki.

Sumber keamanan mengatakan serangan terjadi sekitar pukul 06.00 waktu setempat oleh Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di kota Nusaybin, dekat perbatasan dengan Suriah. PKK belum mengklaim tanggung jawab atas serangan tersebut.

Gencatan senjata antara PKK dan pemerintah tidak berlaku Juli tahun lalu. Sejak saat itu, serangan pada pasukan keamanan Turki terus meningkat. Kekerasan di wilayah dominan Kurdi itu telah menewaskan ratusan orang.

Gelombang kekerasan juga terjadi di wilayah lainnya di Turki. Serangan bom bunuh diri menargetkan bus militer menewaskan 29 orang bulan lalu. Pemerintah mengatakan serangan dilakukan oleh anggota militan Kurdi Suriah YPG dengan bantuan PKK.

Selain ancaman domestik, Turki juga menjadi target militan ISIS. Kelompok militan ini mengklaim tiga serangan bom bunuh diri, satu tahun lalu di kota Suruc dekat perbatasan Suriah, satu di ibukota Ankara dan satu serangan di Istanbul pada Januari. Ketiganya menewaskan lebih dari 140 orang.

PKK diklasifikasikan sebagai kelompok teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa. Kelompok ini meluncurkan operasi pemberontakan melawan pemerintah pada 1984. Lebih dari 40 ribu orang, sebagian etnis Kurdi, tewas dalam konflik.

Baca juga: Februari 2016 Bulan Terpanas dalam Sejarah

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement