REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Francois Hollande mengkritik keinginan presiden Suriah Bashar al-Assad yang meminta pemilihan umum (pemilu) di negara tersebut pada April 2016. Hollande menyebut langkah itu provokatif dan tidak realistis.
"Gagasan bahwa mungkin adanya pemilihan (April) tidak hanya provokatif, melainkan juga benar-benar tidak realistis,’’ kata Hollande setelah pertemuan di Paris, Prancis dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Jumat (4/3), seperti dikutip dari laman AFP.
Keputusan Assad supaya diselenggarakannya pemilihan parlemen pada 13 April 2016 itu diputuskan tak lama setelah Amerika Serikat (AS) dan Rusia mengumumkan rencana gencatan senjata di Suriah. Gencatan senjata kemudian dimulai pada 27 Februari 2016, lalu.
Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada para pemimpin Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia selama konferensi bahwa rencana Suriah untuk mengadakan pemilihan April tidak mengganggu langkah-langkah untuk membangun proses perdamaian.