Sabtu 05 Mar 2016 04:32 WIB

Alasan Pencurian Gulungan Kabel Sulit Ditebak

Rep: c21 / Red: Andi Nur Aminah
Limbah Kabel. Gulungan limbah kabel ditampung di halamam Kantor Sudin Tata Air, Jakarta Pusat, Rabu (2/3). (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/Wihdan
Limbah Kabel. Gulungan limbah kabel ditampung di halamam Kantor Sudin Tata Air, Jakarta Pusat, Rabu (2/3). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kriminolog Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar mengaku sulit menebak apa alasan dibalik pencurian gulungan kabel yang menumpuk di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta. Apalagi, dalam jumlah hingga mencapai 16 truk. "Ini pencurian atau apa. Kemungkinan ada yang memerlukan, kalau besi dan dalamnya diambil tentu ada yang memerlukan, mengapa kulitnya saja dibuang," ujar Bambang, Jumat (4/3).

Bambang menanganggap dengan pencurian kabel sebanyak itu, tentu bukan sembarang kejahatan. Di balik aksi tersebut, dia mengatakan polisi harus menyelidiki dan mengungkap apa tujuan aksi tersebut. "Untuk membuat apa, atau barang apa, itu yang kepolisian harus selidiki," kata dia. 

Jika hanya sekadar isinya, maka patut dipertanyakan kabel sebanyak itu dipakai untuk apa. Dia mengatakan boleh jadi untuk membuat produk tertentu. 

Saat ditanyai apakah ada penampung pastinya, Bambang mengaku belum mengetahuinya. Bambang hanya mengatakan aksi pencurian sebanyak itu selama bertahun-tahun akan digunakan untuk apa, hal itu yang menjadi tanya tanya. "Misalkan apakah untuk pagar, atau cor, karena gulungan kabel itu banyak. Tapi saya tidak bisa menduga-duga untuk apa," katanya.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian mengatakan pada 2015 kasus semacam ini pernah terjadi. Pada tahun lalu, sebanyak empat orang telah berhasil ditangkap. Kabel listrik tembaga dijual dengan harga Rp 40 ribu per meter. Dengan harga tersebut,  tentunya cukup menggiurkan pelaku kejahatan kabel. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement