Sabtu 05 Mar 2016 05:47 WIB

'Seorang Pelacur Pun Bisa Masuk Surga'

Rep: c39/ Red: Muhammad Subarkah
Petugas memasang plang pemberitahuan penataan RTH saat pembongkaran kawasan Kalijodo, Jakarta, Senin (29/2).   (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Petugas memasang plang pemberitahuan penataan RTH saat pembongkaran kawasan Kalijodo, Jakarta, Senin (29/2). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu Ustaz terkenal Indonesia, Ustaz Eric Yusuf mengatakan bahwa seiring ditutupnya tempat-tempat lokalisasi di Indonesia masyarakat butuh diberikan pemahaman bahwa jika sungguh-sungguh bertaubat seorang pelacur pun bisa masuk surga.

"Seorang pelacur pun bisa masuk surga. Bahkan, seseorang yang berbuat baik kepada seekor hewan pun juga bisa masuk surga," kata Ustaz Erick, Rabu (2/3) kemarin. 

Menurutnya, pemahaman seperti itulah yang dapat membuat masyarakat bisa memahami bahwa di mata Allah itu yang terpenting bukan seberapa banyak dosa yang dilakukan, tapi seberapa kesungguhan dia untuk bertaubat.

“Itu yang maksud saya harus dipahami masyarakat. Jadi intinya, kalau orang-orang merasa seakan-akan mereka lebih suci dari seorang eks PSK. Nah, ini yang menjadi masalah,” ucapnya.

Di tempat berbeda, Menteri Sosial RI Khififah Indar Parawansa mengatakan, untuk menciptakan lingkungan kondusif dalam kehidupan bermasyarakat harus melalui  bil mujadalah, yaitu mereka harus diajak untuk berdialog. Menutunya, dialog itu menjadi penting. Namun, lanjut dia, masyarakat jangan pernah merasa paling benar, paling tahu, dan kita paling pemilik surga.

"Sekarang banyak orang yang merasa punya voucher ke surga, jadi yang berbeda dengan mereka maka dianggap tidak mendapatkan voucher. Nah, tolong hilangkan sikap-sikap sok pemilik surga," kata Khofifah

Menurutnya, Allah Swt mempunyai sifat Maha Pengampun. Karena itu, kata dia, masyarakat jangan pernah berpikir negatif kepada eks PSK bahwa seolah-olah paling bersih. " Hal yang demikian ini yang harus kita bangun supaya mereka itu merasa tetap mempunyai kawan dan bisa diterima oleh komunitas-komunitas," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement