REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu kategori yang dikompetisikan di ajang XXI Short Movie Festival 2016 adalah animasi. Pada kategori ini terpilih enam film pendek yang nantinya akan diseleksi oleh tiga juri.
Ketiga juri tersebut adalah Chikita Fawzi yang merupakan seorang animator muda yang pernah bekerja pada film animasi Malaysia ‘Upin & Ipin’, Marlin Sugama yang merupakan seorang animator developer Main Studios, dan Wiryadi Dharmawan seorang animator 2D.
Chikita Fawzi mengatakan, dari beragam karya yang masuk, terlihat hasilnya sangat berkualitas dan patut diacungi jempol.
“Bahkan ada salah satu peserta yang membuat animasi dari goresan tangan yang dibaut frame by frame. Aku aja nggak bisa sehalus itu. Karena sekarang era 3D kan, jadi teknikal semuanya menggunakan perangkat komputer. Dan menurut aku orang yang bisa bikin 2D Animasi itu keren banget,” kata dia dalam jumpa pers XXI Short Film Festival beberapa waktu lalu.
Proses produksi film animasi dikenal dengan kerumitannya dan biaya yang mahal. Karena itu pihak yang mampu menghasilkan film animasi berkualitas perlu diberikan apresiasi tinggi.
Kompetisi ini diharapkan menjadi sebuah pembuktian bahwa anak muda Indonesia dapat memproduksi film animasi berkualitas. Sehingga dapat mengembangkan industri film animasi di dalam negeri, dan dapat memperkenalkannya ke dunia internasional.
“Harapan animasi semakin berkembang, karena dunia animasi ini seru. Dimana kita bisa membuat sendiri baik dari karakter, lingkungannya. Selain itu juga bisa dinikmati banyak orang,” kata dia.