Sabtu 05 Mar 2016 13:24 WIB

Kegaduhan Antarmenteri Disebabkan Komunikasi Politik yang Buruk

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli.
Foto: foto : dok. Kemenko Maritim
Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Komunikasi Politik Harmonis mengatakan kegaduhan para menteri mengakibatkan persoalan negara lainnya terlupakan. Karena itu komunikasi politik antar-menteri harus berjalan dengan baik. Setiap persoalan dan perbedaan pendapat dinilai perlu diselesaikan di meja rapat, dan tidak membawanya ke ranah publik.

"Menurut saya Pak Johan Budi juga salah, tidak perlu menceritakan permasalahan internal,"katanya, Sabtu (5/3).

Ia mengatakan jika dilihat dari kasat mata, kegaduhan antara para menteri seperti dibiarkan. Karena itu komunikasi politik harus fokus, ada hal yang dikabarkan ke publik ada yang tidak.

Harmonis mengatakan Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman, tugasnya mengkoordinir, bukan memerintah. Sedangkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga harus melakukan koordinasi.

"Sempat kali muncul persoalan pribadi, kenapa nggak diselesaikan habis-habisan di rapat," katanya.

Sebelumnya, terkait dengan skema Blok Masela, dua pembantu Presiden bersitegang di ruang publik. Menteri ESDM Sudirman Said dengan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli bersitegang soal kilang gas alam cair Blok Masela, Maluku, hendak dibangun di laut atau di darat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement